Sabtu, 13 Desember 2008

Depocenter dan Arah Migrasi Hidrokarbon

Depocenter adalah bagian dari cekungan yang mengandung batuan sedimen dengan ketebalan maksimum, sedangkan effective depocenter adalah depocenter yang mengandungsource bed dengan ketebalan maksimum dan tingkat kematangan organik source bed tersebut menjamin adanya hidrokarbon dengan jumlah yang signifikan untuk migrasi. Geometridepocenter dapat diketahui berdasarkan data – data geofisika seperti data gravitasi, magnetik,magneto-teluric, dan data seismik.

Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk membantu prediksi jalur migrasi, antara lain (Pratsch, 1982):

a.      Hidrokarbon bermigrasi ke arah up-dip kecuali ada tekanan ekstrim yang menghalanginya.

b.      Hidrokarbon bermigrasi secara lateral dan vertikal tergantung pada kondisi geologi yang dipengaruhi oleh konfigurasi struktur dan stratigrafi.

c.       Hidrokarbon cenderung bermigrasi dengan jalur yang terpendek.

Konfigurasi cekungan dan depocenternya sangat mempengaruhi preffered migration pathway yang pada akhirnya mempengaruhi volume hidrokarbon yang melewati suatu area. Menurut Pratsch (1982), beberapa geometri cekungan dan preffered migration path dapat dijabarkan sebagai berikut

1a. Circular Symetrical

Cekungan dengan bentuk ini tidak memiliki preffered migration karena migrasi memiliki intensitas yang sama ke seluruh arah. Contoh cekungan dengan bentuk circular symetrical adalah Michigan Basin di Amerika Serikat.

1b. Circular Asymetrical

Jalur migrasi memfokus di area yang menghadap sisi cembung basin axis (area B), migrasi mengalami dispersi pada area yang menghadap sisi cekung basin axis (area A).  Secara areal area A memiliki potensi akumulasi hidrokarbon yang lebih besar dibanding area B, namun adanya migrasi yang memfokus menyebabkan apabila di area B terdapat perangkap hidrokarbon maka potensi pengisian (charging) di area B menjadi lebih besar dari area A.

2a. Elongate Symetrical

Migrasi memfokus pada flank tegak lurus basin axis yang lebih pendek (area A dan B) dan berdispersi pada area flank sejajar basin axis yang lebih panjang dan landai (area C). Hal ini menyebabkan area pada flank tegak lurus basin (area A dan B)  axis lebih tinggi potensi akumulasi hidrokarbonnya dibanding area pada flank searah basin axis (area C). Contoh cekungan yang memiliki konfigurasi ini adalah Rhein Graben di Jerman dan Viena Basin di Austria.

 2b. Elongate Asymetrical

Cekungan dengan konfigurasi ini memiliki dua flank tegak lurus basin axis yang asimetris,  flank yang lebih landai (area A) dan flank yang lebih curam (Area B). Volume hidrokarbon yang bermigrasi jumlahnya lebih besar pada flank yang lebih landai (area A), sedangkan area yang searah basin axis (area C) memiliki potensi paling rendah. Contoh cekungan yang memiliki konfigurasi ini adalah Great Valley Basin, California dan Mid-Magdalena Basin, Columbia.

3a. Elongate Symetrical Curved

Pada Cekungan dengan konfigurasi, area yang memiliki potensi akumulasi hidrokarbon paling besar ada pada area A yang merupakan area of focusing. Kelengkunganbasin axis dan rasio panjang/lebar cekungan menentukan area mana yang lebih besar potensinya antara area B dengan area C. Semakin lengkung basin axis dan semakin panjang cekungan area C menjadi semakin besar potensinya dan area B menjadi semakin kecil potensinya. Contoh cekungan yang memiliki konfigurasi ini adalah Szeged Basin di Hongaria.

3b. Elongate Asymetrical Curved

Karakter migrasi pada cekungan dengan konfigurasi ini mirip dengan konfigurasi "elongate symetrical curved".  Perbedaannya terletak pada area A yang lebih landai sehingga menambah ruang bagi akumulasi dan menjadikan potensi area ini lebih tinggi. Contoh cekungan yang memiliki konfigurasi ini adalah Los Angeles Basin, California; Wind River Basin, Wyoming dan Po Valley Basin, Italia.

4a. Composite Linear

Potensi akumulasi hidrokarbon tertinggi ada pada area yang mendapatkan chargedari dua cekungan. Area tersebut dinamakan common flank (area A) atau flank yang dimiliki bersama oleh kedua cekungan. Pada konfigurasi ini flank yang menjadi common flank adalah flank yang sejajar basin axis. Flank sejajar basin axis secara individual kurang besar potensinya, namun charging yang berasal dari dua cekungan secara bersamaan maka potensinya meningkat. Contoh cekungan yang memiliki konfigurasi ini adalah Great Valley Basin, California; Baltiomore Canyon Area, USA dan Reconcavo Basin, Brazil. 

4b. Composite Parallel

Potensi akumulasi hidrokarbon tertinggi ada di common flank seperti halnya konfigurasi composite linear. Contoh cekungan yang memiliki konfigurasi ini adalah Mc Kenzie Delta, Canada; Gippsland Basin, Australia; Pre – Salt Plays, Gabon; Mahakam Delta, Indonesia dan Hassei Messaud Region, Algeria


Jalur – jalur migrasi pada konfigurasi cekungan yang berbeda – beda (Pratsch, 1982)


Contoh Kasus
Berikut adalah contoh yang kebetulan pernah penulis kerjakan : 
Jika Anda memiliki konfigurasi cekungan seperti dibawah seperti ini, bagaimanakah dengan perkiraan jalur - jalur migrasinya?.


Dengan menambahkan data lainnya seperti peta isopach (ketebalan) dari batuan induk dan perkiraan tingkat kematangan, dapat disusun peta perkiraan migrasi hidrokarbon sebagai berikut :

Dengan demikian rank eksplorasi dapat lebih mudah untuk ditentukan, yang tentunya memberi masukan yang cukup penting dalam menentukan arah dan konsep eksplorasi.